Memulai Hubungan Jarak Jauh
Untuk Seseorang Yang (Tak) Berjarak
Apa kabar sayang, apa kabar dengan hati yang sudah kita sepakati? sepakat untuk memulai dan berteman dengan jarak, sepakat untuk saling mengenal, mencintai dan berkomitmen melupakan masalalumu, rapikan saja kenanganmu. Kamu yang lebih tahu,sebagian kenangan yang pantas kamu simpan sendiri. Bagaimana kamu ingin bersama seseorang menuju masa depan, sedangkan masalalumu saja masih selalu kamu rawat dan tak bisa kamu tinggalkan (sepenuhnya). Kadang untuk merceritakan kenangan itu perlu kehati-hatian sebab bisa saja yang kamu ceritakan melukai perasaan seseorang yang kini benar-benar ada dan ingin bersamamu.
Sementara aku, telah sepakat dengan diriku sendiri untuk benar-benar melupakan masalalu dan menyimpan rapi kenangan dan semua perihal orang-orang yang pernah dekat denganku. Untuk tak lagi menjalin komunikasi dengan mereka. Sekalipun sebenarnya juga tak ada perasaan yang lebih dan tak ada salahnya juga tetap menjalin pertemanan dengan mantan, tapi aku tak ingin mengulang dan menyakiti perasaan orang yang kini aku cintai dan mencintaiku. Aku sudah memulainya denganmu, mencintai dengan proses yang panjang . Jika setelah pertemuan esok- kamu berubah fikiran untuk tak lagi melanjutkan, mungkin aku bisa saja terima dengan lapang dada. Tapi perlu kamu ingat,cintak bukan sekedar unjuk kebolehan. Hakikatnya cinta tumbuh bukan karena sering, bukan karena ingin atau karena fisik belakang. Cinta tumbuh dan hadir dengan kesempatan yang diberikan berulang.
Dan jika pada akhirnya kamu bisa terima apapun tentang masa lalumu sendiri maka mulai saat ini kubur dalam-dalam , lupakan dan hentikan untuk tak lagi membuka dan mencoba mengulang kenangan, berjalanlah kedepan, berdirilah disampingku untuk melanjutkan perjalanan yang lebih baik. Begitu juga denganku, segala kekuranganmu, segala kekuranganku bisa menjadi dasar, ada cinta diantara kita. Itu saja yang kuingin darimu. Jika ada sesuatu yang kamu ingin dariku , sampaikanlah agar aku bisa segera memperbaikinya dan selalu ada disampingmu. Apa yang ku-punya hari ini, apa yang aku beri padamu adalah kepingan-kepingan yang ingin kususn bersama denganmu dimasa depan. Aku ingin, semoga kamu-pun demikian.
Katakanlah kita sedang berada diatas atlas, kertas bergambar peta dunia. dan kita berada di titik yang berbeda. terpisah. Tapi tenang saja ya, kita tetap berada di bumi yang sama, dihiasi benda langit yang sama, disinari matahari, dan dihujani air dari langit yang sama. Kita masih berada di tempat kita masing-masing yang (tak) berjarak.
Kamu tau apa yang sedang aku pikirkan saat ini?
Aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku bisa melipat jarak di antara kita, melebur rindu yang selalu membuat kita berjaga sepanjang hari. Kau tahu? Tuhan menciptakan jarak sebelum akhirnya kita benar-benar tidak lagiberjarak. Tuhan menitipkan rindu sebelum akhirnya temu menjadi penawar. Aku terus berpikir sambil menunggu musnahnya jarak diantara kita. Hingga suatu masa, aku mendapatakan ketidaktahuanku tentang itu. Tentang rindu yang selalu ada untukmu. Tuhan ingin kita sama-sama saling mencari, mengasihi, mengamini dan begegas ada disisi. Tuhan ingin kita menomor-satu-nya: mencintai-nya dengan segenap darah yang mengalir dalam tubuh, mengingat-nya terus sebagaimana denyut nadi yang tak pernah berhenti. Dengan begitu, kita menjadi tau siapa diri kita sebenarnya. Dan kita menjadi tau siapa yang (pantas dan layak) untuk kita jadikan sebagai sosok yang tak berjarak. Karena Tuhan akan menyatukan insan yang sama kualitas imannya, bukan yang sama kualitas cantik dan tampannya. Sekarang kita sedang sama-sama belajar untuk itu, belajar untuk menjadi pribadi yang baik, belajar untuk mencintai dan menerima dengan segala perbedaan dan kekurangan. Hingga akhirnya, Tuhan ingin kita saling mencari dan menemukan. Terimakasih atas waktuk dan kesempatan yang kamu berikan padaku. Kelak kita bisa sama-sama belajar untuk terus belajar disepanjang perjalanan kita demi mengabadikan jarak dan menggenggam erat jemari. Dariku seseorang yang selalu mencintaimu, yang selalu mengepal doa untuk jarak kita, seseorang yang selalu merindakan temu.
Komentar
Posting Komentar